Jumat, 20 Mei 2011

Mainboard Chipset Mainstream AMD


AMD kian serius menggarap pasar menengah ke bawah melalui serangkaian chipset dengan grafis onboard. Perbedaannya sendiri tidak signifikan, jadi Anda harus pintar-pintar dalam memilih.

Sejak diluncurkannya soket AM3, AMD terbilang gencar menghadirkan chipset pendukung secara berkala. Fenomena ini dimulai dari AMD780G, 785G, dan yang terakhir adalah AMD seri 8 di diri AMD880G dan 890GX. Meski menawarkan banyak chipset, ada satu benang merah yang bisa terlihat: AMD berkonsentrasi merenggut pasar menengah ke bawah. Selain itu, AMD tetap mengedepankan keunggulan mereka di sisi grafis terintegrasi (onboard). Hal ini terlihat dari kemampuan chip grafis yang kian cepat dan mendukung video dan audio definisi tinggi.



Namun bicara chip grafis onboard, perubahan yang terjadi antar chipset sebenarnya tidak terlalu banyak. Jika AMD785G menggunakan Radeon HD 4200, AMD880G menggunakan Radeon HD 4250, dan AMD890GX menggunakan Radeon HD 4290. Ketiganya hanya dibedakan oleh perbedaan core clock sekian ratus megahertz yang sejujurnya tidak akan terlihat jika digunakan dalam menjalankan aplikasi gaming.
Perbedaan lebih besar sebenarnya terjadi di sisi southbridge. Sekadar mengingatkan, southbridge adalah chipset yang mengatur kerja sistem input dan output sebuah motherboard, seperti harddisk, USB, ethernet, dan I/O lainnya. Ada dua southbridge yang disediakan AMD di kelas ini, yaitu SB710 dan SB850. Chip SB850 adalah chip yang lebih baru, dengan tambahan fasilitas SATA 6Gbps, dukungan terhadap RAID5, dan fabrikasi 65nm (yang akan membuatnya lebih hemat daya). Secara default, AMD 880G dan 890GX akan disandingkan dengan SB850 ini. Namun tentu saja, pabrikan motherboard tetap bisa menyandingkan chipset seri 8 ini dengan southbridge lawas SB710 seperti kita bisa lihat di dua motherboard yang kami ulas kali ini.
Yang menenangkan, semua mendukung prosesor AMD terbaru Phenom II. Meskipun demikian, beberapa di antaranya memiliki perbedaan spesifikasi TDP dari prosesor yang bisa digunakan, jadi sebaiknya Anda cek dulu sebelumnya. Jika TDP yang didukung hanya 95Watt, beberapa prosesor kelas atas seperti Phenom II X6 1075 tidak bisa digunakan.
Meskipun bukan chipset yang ditujukan untuk aktivitas overclocking kelas berat, AMD tetap berbaik hati menyertakannya. Ini terlihat dengan adanya feature ACC pada chipset AMD785G dan juga fasilitas unlock CPU core pada chipset AMD880G dan AMD890GX. Hal inilah yang menjadi nilai lebih dibandingkan produk lain, sehingga pengguna bisa mendapatkan peningkatan kinerja tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Berikut adalah pengujian 6 buah motherboard yang menggunakan chipset 785G dan 880G. Jika Anda butuh fasilitas terbaik, motherboard yang mengkombinasikan AMD 880G dan SB850 seperti MSI 880GMA-E45. Namun karena harganya relatif lebih mahal, kombinasi AMD 785G dan SB710 bisa dipilih jika Anda sensitif soal harga.
Jetway MA3785GP-LF – Ketangguhan sang Minimalis
Pada seri ini, Jetway menghadirkan motherboard sederhana berbasis chipset AMD 785G. Kami sebut sederhana karena motherboard ini memiliki ukuran micro-ATX dengan fasilitas minimalis. Sebagai contoh, hanya digunakan 2 slot memori yang memiliki kapasitas maksimal hanya hingga 8 GB saja. Slot ekspansi hanya diwakili oleh PCI Express x16 dengan bandwith penuh serta 2 slot PCI.
Meski begitu, Jetway tetap menyertakan fasilitas SidePort Memory, yaitu memori khusus yang ditanamkan di motherboard. SidePort Memory berfungsi membantu chip grafis onboard dalam melaksanakan tugasnya. Jika melihat hasil pengujian, kita bisa bisa melihat performa motherboard ini yang ada di atas rata-rata. Satu lagi yang cukup mengejutkan, base clock motherboard ini bisa ditingkatkan sampai 310MHz, tergolong tinggi untuk sebuah motherboard dengan chipset mainstream.
Kami tidak mendapati penjelasan detail apakah motherboard ini mendukung mode hybrid-CrossFireX, namun menurut referensi AMD, chipset ini mendukung mode tersebut. Yang juga perlu dicatat, motherboard ini hanya mendukung prosesor dengan TDP di bawah 95 watt. Dengan TDP seperti itu, prosesor 6 inti tertinggi yang bisa digunakan adalah AMD Phenom II X6 2,8 GHz.
ECS A785GM-AD3 – Berlapis Emas
Di antara motherboard ECS yang berbasis chipset AMD785G, seri A785GM-AD3 merupakan satu-satunya yang menggunakan platform ATX. Bermodalkan grafis onboard Radeon HD4200 dan satu slot ekspansi PCI Express x16, keduanya bisa dimanfaatkan secara bersamaan menggunakan mode hybrid-CrossFireX.
Karena seri ini masuk ke jajaran Black Series, fasilitas pendukung yang disertakannya lebih banyak dan eksklusif. Di antaranya teknologi Special ACC (Advanced Clock Calibration). Fungsi utamanya adalah untuk unlock alias membuka prosesor yang pada multiplier-nya terkunci.
ECS menggunakan lapisan emas yang 3 kali lebih tebal dibanding motherboard sejenis. Lapisan ini terletak pada bagian konektor di area soket prosesor, slot memori, dan slot ekspansi. Tujuan digunakannya lapisan ini guna memperpanjang daya tahan (durability) dan juga kestabilan sistem yang lebih baik.
Untuk memudahkan penggunaan, ECS menyediakan 3 tombol shortcut yaitu Power, Reset, dan Clear CMOS. Disertakan pula aplikasi eJIFFY berbasis Linux yang akan mempercepat proses masuk ke dalam operasi dalam hitungan detik.
Secara keseluruhan kinerja yang ditawarkan biasa saja. Hal ini terlihat dari skor yang sekelas dengan chipset AMD785G. Namun dengan kemudahan melakukan overclock, motherboard ini memiliki potensi untuk peningkatan performa.
Muscle Power MP-A785GMF – Dua Pilihan
Selama ini Muscle Power lebih dikenal dengan produk memorinya. Namun belakangan, mereka juga mulai memproduksi motherboard. Salah satunya adalah MP-A785GMF ini yang memiliki keunikan karena dapat menggunakan dua jenis memori: DDR2 maupun DDR3.
Slot warna hitam mewakili jenis DDR3 yang bisa digunakan hingga kapasitas maksimal 8 GB. Sedangkan untuk jenis DDR2 mampu menampung hingga 4 GB, keduanya mendukung modus dual kanal. Penggunaan dua jenis memori ini juga berdampak pada digunakannya dua chip BIOS. Chip BIOS yang ada akan bekerja sesuai dengan jenis DDR yang digunakan.
Karena menggunakan desain micro-ATX, posisi port SATA yang tepat berada di ujung slot ekspansi akan terhalang jika Anda menggunakan kartu grafis berukuran besar. Hal ini harus menjadi catatan jika Anda suatu hari berniat upgrade dan menggunakan kartu grafis mandiri.
Motherboard ini juga menyertakan feature unlock prosesor. Hanya saja metode yang digunakan menggunakan metode jumper. Anda juga mesti bereksperimen terlebih dahulu jika ingin mengoptimalkan feature ini dengan baik.
Hasil skor menggunakan DDR2 dan DDR3 tidak menunjukkan perbedaan yang siginifikan. Bahkan beberapa skor menggunakan DDR2 terlihat sedikit lebih baik. Memang penggunaan jenis memori akan maksimal sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Yang agak menakjubkan, kami berhasil menaikkan base clock dari default 200 MHz ke 300 MHz, menunjukkan kinerjanya yang cukup tangguh.
Gigabyte GA-880GM-UD2H
Di antara chipset AMD880G besutan Gigabyte, seri ini adalah yang paling sederhana. Menggunakan ukuran micro-ATX, Gigabyte hanya menyediakan total 4 slot ekspansi. Kesederhanaan juga terlihat dengan digunakannya chipset SB710 yang memiliki feature lebih sedikit dibanding SB750 atau SB850.
Meski sederhana chipset SB710 menyertakan fasilitas overclock dengan tajuk EC AOD-ACC (Embedded Controller AMD OverDrive – Advanced Clock Calibration). Fasilitas ini memungkinkan Anda mengoptimalkan kinerja prosesor hingga ke batas maksimalnya. Namun biasanya feature ini hanya bekerja pada prosesor AMD seri Black Edition.
Gigabyte GA-880GM-UD2H menggunakan desain Split Power Plane serta 4+1 phase VRM yang diklaim akan memberikan kestabilan serta kompatibilitas terhadap prosesor hingga enam inti. Untuk meredam panas, area chipset digunakan pendingin pasif berbahan alumunium dengan tampilan yang kokoh. Di atasnya terdapat tulisan Turbo 3D yang merupakan teknologi untuk meningkatkan kinerja grafis onboard terutama saat menjalankan video berformat tinggi.
Seri ini juga masih memiliki fasilitas yang sama dengan seri “saudaranya” yang bisa digunakan untuk melakukan charging pada iPad. Sekadar informasi, iPad membutuhkan asupan voltase dari USB yang lebih besar saat proses charging; lebih dibanding asupan daya yang diberikan mayoritas motherboard. Karena itu, hanya beberapa motherboard—seperti motherboard ini—yang bisa melakukan charging iPad.
Selain kelebihan di atas, motherboard ini juga dibekali kemampuan teknologi 3x USB Power Boost, sehingga proses pengisian baterai bisa berjalan lebih cepat. Namun perlu dicatat kalau teknologi ini hanya bekerja pada port depan yang harus diaktifkan melalui USB header.
MSI 880GMA-E45 – Tempaan Militer
MSI 880GMA-E45 merupakan salah satu motherboard MSI yang menggunakan Military Class Components. MSI mengklaim, komponen yang digunakan memiliki daya tahan lebih lama. Hal ini berkat digunakannya Hi-c CAP yang memberikan umur 8 kali lebih lama dibanding menggunakan kapasitor tunggal (solid CAP). Selain itu digunakan juga Icy Choke yang akan menurunkan suhu panas berlebih terutama saat melakukan overclock.
Dari sisi dukungan prosesor, MSI mampu bekerja sama hingga prosesor enam inti Phenom II. Namun menurut situs resminya, dukungan prosesor terbatas hingga TDP 95watt saja. Agak disayangkan, padahal kebanyakan motherboard dengan chipset AMD880G bisa digunakan pada prosesor dengan TDP 140watt.
Seri ini sudah menyertakan port SATA3.0 karena menggunakan chipset southbridge SB850 yang memungkinkan hal ini. Chipset SB850 memang tidak (atau belum) mengintegrasikan penggunaan port USB 3.0, namun jangan kuatir, MSI 880GMA-E45 sudah menyertakan dukungan terhadap port USB 3.0 berkat penggunaan chipset tambahan NEC D720200F1.
Tidak ketinggalan MSI menyertakan tombol saklar Easy OC Switch yang memudahkan pengguna awam yang ingin melakukan overclock agar lebih mudah dan aman secara cepat. Anda tinggal mengikuti manual yang mana peningkatan kemampuan maksimal batas aman hingga 20%. Jika kurang puas dengan hasil ini, Anda bisa mencoba alternatif lain melalui menu BIOS.
Jetway MA3-880GP-LF – Hemat Daya
Bagi yang ingin membangun sistem berbasis AMD dengan teknologi terbaru namun tetap mengedepankan efisiensi daya maupun fasilitas, Jetway menawarkan motherboard dengan chipset AMD880G yang kali ini disanding dengan southbridge SB710.
Efisiensi daya juga dipertegas dengan dukungan prosesor AMD hanya sampai pada TDP 95watt saja. Namun demikian untuk mendapatkan asupan daya yang lebih stabil, digunakan konektor power 8-pin dan bukannya 4-pin yang biasa ditemui pada tipe motherboard sejenis. Dengan grafis onboard Radeon HD 4250 yang digandeng dengan SidePort Memory 128 MB DDR3, motherboard ini cukup tangguh untuk menjalankan aplikasi multimedia definisi tinggi.
Jetway menawarkan fasilitas hemat daya dengan nama G.P.I Function. Teknologi ini secara otomatis akan menurunkan asupan daya sampai 10watt saat sistem dalam keadaan pasif. Untuk mengetahuinya, Jetway menandainya dengan sebuah lampu LED yang mana akan menyala bila mana sistem bekerja pada konsumsi daya yang tinggi dan akan mati jika teknologi G.P.I aktif.
Efisiensi berimbas pada minimnya fasilitas yang ada, tengok saja tidak disertakannya slot ekspansi PCIe x1. Dukungan audio pun hanya bermodal 6 kanal serta tidak adanya port FireWire. Kebutuhan memori hanya disediakan 2 slot saja dengan kapasitas maksimal menampung hingga 8 GB saja. Namun dengan fasilitas hemat dayana, motherboard ini cocok bagi kebutuhan komputasi ringan hingga sedang seperti untuk kebutuhan kantoran maupun rumahan.
Sumber:infokomputer.com


Lanjut: http://www.hong.web.id/news/mainboard-chipset-mainstream-amd#ixzz1MsHzqixv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar